"Kok,..kok,..kok,..petok", ucap Kak Risdy pada sela-sela mendongeng di KB Taman Firdaus, Kepek, Sewon, Bantul dua hari yang lalu.
Penyampaian yang santai dan penuh penghayatan pada cerita dalam dongeng merupakan kunci bagi sang pendongeng. Kak Risdy mengatakan bahwa jika kita (orang tua) yang memiliki anak balita atau PAUD harus mampu bersikap layaknya seperti anak. Selain itu, Kak Risdy menyampaikan pada para orang tua murid seusai mendongeng, bahwa jadikanlah setiap buah itu manis dan jangan pernah jadikan buah buah apel menjadi buah mangga. Itulah istilah yang digunakan Kak Risdy dalam menggambarkan cara mendidik anak usia dini.
Penciptaan dunia anak melalui dongeng sungguh menakjubkan, mungkin kalau ditelaah secara ilmiah maka dongeng adalah salah satu cara dalam menghubungkan sel-sel otak anak membentuk suatu rangkaian yang saling berhubungan. Hal ini berimbas pada daya rangsang, daya tangkap dan daya cipta pada anak. Sebagai contoh saja seusai Kak Risdy mendongeng, beliau bertanya pada seorang anak, "Hai, nama kamu siapa?", dengan cepat sang anak menjawab "Rafif". Ini merupakan gambaran mengenai daya pikir anak akibat rangsangan dari luar yang ditangkap oleh indera pendengaran kemudian diproses melalui otak dalam menentukan respon yang tepat atas rangsangan tersebut yang selanjutnya dijawab melalui ucapan.
Begitu luar biasanya dongeng yang mungkin tak mampu digambarkan hanya melalui sebuah tulisan ini. Namun, silakan buktikan keajaiban dari dongeng, karena dalam tulisan ini hanya mampu menunjukan manfaat kecil yang ditimbulkan dari dongeng.
0 komentar:
Posting Komentar