Belajar merupakan suatu proses, begitu kata beberapa
pakar menyebutkan yang pada intinya bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku akibat dari adanya interaksi pembelajar (orang yang belajar)
dengan lingkungannya. Belajar bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan dalam
kondisi seperti apapun.
Menyinggung bahwa belajar bisa dilakukan dimana
saja, kapan saja dan dalam kondisi seperti apapun pada dasarnya sudah
dibuktikan kebenarannya. Mengapa demikian?. Hal ini dibuktikan pada konsep
belajar tempo dulu yang meskipun dalam kondisi yang serba minim (kekurangan),
baik itu fasilitas (sarana & prasarana belajar) maupun kondisi fisik si
pembelajar. Belajar tempo dulu banyak dilakukan dalam gelapnya ruangan yang
hanya disandingkan sebuah teplok
(lampu minyak). Belajar tempo dulu terjadi di pembelajar harus mencari sesuap
nasi (bekerja) dengan membawa buku catatan yang diperolehnya dari bangku
sekolah. Belajar tempo dulu dilakukan pada kondisi fisik yang tidak begitu
sehat karena harus belajar di sekolah pada pagi hingga siang hari kemudian
dilanjutkan bekerja di sawah misalnya sampai petang kemudian seusai itu pulang
dan harus membantu orang tua di rumah. Kondisi, waktu dan tempat itulah yang
digunakan pembelajar untuk terus belajar mencari ilmu.
Sekarang bandingkan dengan konsep belajar pada masa
sekarang. Teori – teori mengenai belajar banyak bermunculan yang kurang lebih
banyak disampaikan bahwa kegiatan belajar harus dapat dilakukan dengan senyaman
mungkin, fasilitas belajar harus dipenuhi sebaik mungkin dan lain sebagainya.
Pada intinya konsep belajar masa sekarang lebih mengarahkan bahwa belajar bisa
dapat diraih jika berbagai fasilitas yang baik, kondisi belajar yang nyaman dan
kesehatan yang mendukung dapat dipenuhi sebelumnya. Hal ini tentu bertolak belakang
dengan apa yang terjadi pada tempo dulu yang meskipun serba kekurangan dengan
berbagai keterbatasan namun bisa memacu semangat dan terus giat dalam belajar.
Hasilnya pun tidak main-main, dari berbagai kekurangan dan keterbatasan maka
menjadikan hal itu sebagai tempaan diri menuju kesuksesan. Hal ini dibuktikan
dari berbagai tokoh kampung (daerah) yang mampu melejit dengan kesuksesan yang
diraihnya.
Namun bukan berarti teori atau konsep belajar yang
ada sekarang ini salah. Penulis hanya mengajak dan mengarahkan mengenai
bagaimana dengan adanya konsep belajar sekarang yang dapat dikatakan lebih baik
dari segi kondisi belajar dan fasilitas belajar akan lebih mampu menjadikan
generasi-generasi penerus bangsa ini lebih baik lagi. Dan tentunya dengan konsep
belajar yang diusung sekarang ini bukan menjadikan generasi muda terlena dan
menganggap nyaman kondisi belajar yang ada, namun harus menjadi bahan dalam
mencari ilmu dan perubahan diri menuju generasi yang unggul. Harapan yang
menjadi cita-cita semua orang adalah bangsa ini menjadi bangsa yang maju dengan
generasi-generasi yang mampu memanfaatkan fasilitas belajar yang ada dengan
baik dan bijak yang kemudian mampu juga dalam mengamalkan segala ilmu dari
hasil belajar tersebut pada diri sendiri, orang lain dan tentunya bangsa ini.(Fatchan)
0 komentar:
Posting Komentar